Kamis, 04 Desember 2014

Pengertian Suhu dan Kalor

0

Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas suatu benda. Alat ukur suhu disebut termomoter,kalor didefinisikan sebagai energi panas yg dimiliki suatu zat.
macam-macam termometer:
a. Termometer alkohol.
Karena air raksa membeku pada – 400 C dan mendidih pada 3600, maka termometer air raksa hanya dapat dipakai untuk mengukur suhu-suhu diantara interval tersebut. Untuk suhu-suhu yang lebih rendah dapat dipakai alkohol (Titik beku – 1300 C) dan pentana (Titik beku – 2000 C) sebagai zat cairnya.
b. Termoelemen.
Alat ini bekerja atas dasar timbulnya gaya gerak listrik (g.g.l) dari dua buah sambungan logam bila sambungan tersebut berubah suhunya.
c. Pirometer Optik.
Alat ini dapat dipakai untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi.
d. Termometer maksimum-minimum Six Bellani.
Adalah termometer yang dipakai untuk menentukan suhu yang tertinggi atau terendah dalam suatu waktu tertentu.
e. Termostat.
Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.
f. Termometer diferensial.
Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.
Konversi suhu
Skala celsius (titik lebur 0 ⁰C, titik didih 100⁰C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32⁰F, titik didih 212⁰F)
Skala reamur (titik lebur 0⁰R, titik didih 80⁰R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
T⁰C={9/5 T+32}⁰F atau T°F={5/9(T-32)}⁰C

Konversi suhu
Skala celsius (titik lebur 0 ⁰C, titik didih 100⁰C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32⁰F, titik didih 212⁰F)
Skala reamur (titik lebur 0⁰R, titik didih 80⁰R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
T⁰C={9/5 T+32}⁰F atau T°F={5/9(T-32)}⁰C
Pengertian Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor
massa zat
jenis zat (kalor jenis)
perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :
Q = m.c.(t2 – t1)
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c)
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru
H = m.c
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.
Grafik Perubahan Wujud Es
Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5)
Untuk mencoba kemampuan silakan kkerjakan latihan soal dengan cara klik disini.
Hubungan antara kalor dengan energi listrik
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.
Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.
W = Q
Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :
W = P.t
Keterangan :
W adalah energi listrik (J)
P adalah daya listrik (W)
t adalah waktu yang diperlukan (s)
Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh persamaan ;
P.t = m.c.(t2 – t1)
Yang perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan soal.
Asas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh :
Q lepas = Q terima
m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)
Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah pada benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk benda yang bersuhu rendah digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas bergantung pada soal yang dikerjakan.
Pengertian Suhuhttp://www.e-dukasi.net/images/blank.gif
Jika kita bepergian ke daerah pegunungan sering merasa kedinginan, pemasangan sambungan rel kereta api dibuat tidak rapat atau selalu diberi celah, pemasangan kaca jendela dibuat ada celah atau tidak rapat dengan bingkainya, terjadinya keretakan ubin keramik yang sudah dipasang jika kepanasan serta pemasangan kabel transmisi listrik pada siang hari dibuat kendor semua ini ada kaitannya dengan suhu.
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu benda. Secara mikroskopik suhu menunjukkan pergerakan atau kandungan energi kinetik dari partikel-partikel benda tersebut. Semakin tinggi suhu suatu benda makin cepat partikel penyusun benda bergerak atau bergetar, semakin rendah suhu suatu benda semakin lambat partikel penyusun benda bergerak atau bergetar.
Apa si arti dari listrik dinamis..???
Listrik dinamis itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian listrik.
Kalian udah tau semuakan tyentang aerus listrik,di SD pasti kita pernah lah belajar tentang arus listrik,,,.
Ok Arus listrik itu adalah suatu aliran muatan listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam suatu benda atau alat penghantar listrik atau panas, yang diakibatkan karena adanya suatu perbedaan potensial listrik dimana di antara kedua ujung penghantar. Arus listrik ini mengalir dari tempat yang rendah atau memiliki potensial listrik ke yang lebih tinggi yaitu ke tempat yang memiliki potensial listrik lebih rendah atau kecil.
Kuat arus listrik adalah banyaknya suatu muatan listrik yang dapat mengalir dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik ini dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol / dan memiliki satuan ampere (A). Kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut.
i = Q/t dan Q = n x
Badan potensial listrik yaitu banyaknya suatu energi listrik yang harus dikeluarkan untuk memindahkan setiap satu satuan muatan listrik. Besarnya perbedaan potensial listrik dari dua titik dalam rangkaian listrik memengaruhi banyaknya muatan listrik yang mengalir.
Amperemeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur suatu kuat arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Amperemeter bukan hanya dipasang dengan parallel saja tapi itu juga dapat dipasang secara seri juga dalam rangkaian lisrik. Sementara kalau Voltmeter itu adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial pada listrik dalam rangkaian listrik . Voltmeter itu dipasang paralel dalam rangkaian.
Hukum ohm menerangkan hubungan antara kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik. Hukum ohm berbunyi:
“Kuat arus yang melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar.”
Secara matematis, hukum Ohm dinyatakan sebagai berikut.
i = V/R
dengan:
i = kuat arus listrik (ampere)
V = beda potensial/tegangan (volt)
R = hambatan/resistansi listrik (ohm)
Resistansi atau yang lebih sering dikenal dengan hambatan listrik adalah bilangan yang menyatakan hasil bagi antara beda potensial ujung penghantar dengan kuat arus listrik yang melalui penghantar tsrsebut. Nilai resistansi/hambatan listrik dinyatakan dengan simbol R dan memiliki satuan ohm (O). Alat listrik ini punya sifat sebagai hambatan listrik yang disebut dengan resistor. Nilai hambatan listrik pada suatu rangkaian dapat ditentukan dengan cara berikut.
1. Pengukuran tak langsung
Pengukuran tak langsung itu caranya menggunakan perhitungan nilai pembacaan tegangan melalui voltmeter serta kuat arus listrik melalui amperemeter.
2. Pengukuran langsung
Dengan menggunakan ohmmeter, yaitu alat untuk mengukur hambatan listrik.
3. Pembacaan kode warna pada resistor
4. Perhitungan matematis.
Kalian ada yang tahu nggak tentang konduktifitas listrik..???
Konduktivitas atau daya hantar listrik itu adalah kemampuan pada suatu zat untuk menghantarkan suatu arus listrik. Berdasarkan sifat konduktivitasnya, benda-benda dapat terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Konduktor, yakni benda yang bisa menghantarkan arus listrik dengan baik. Contohnya kayak besi, baja, tembaga, aluminium, dan perak.
2. Isolator, yaitu benda yang nggak bisa atau sulit dalam proses menghantarkan arus listrik dengan baik. Contohnya kayak karet, kayu, plastik, dan asbes.
3. Semikonduktor, yakni suatu benda yang apabila pada suatu tingkatan suhu rendah maka sifatnya sebagai isolator sementara jika pada suatu tingkatan suhu dinaikkan mak mereka dapat berubah menjadi konduktor. Contohnya kayak silikon, germanium, dan arsen.
Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa:
“Besar arus yang masuk titik percabangan soma dengan besar arus yang keluar dari
titik percabangan tersebut.”
Rangkaian listrik adalah rangkaian alat-alat listrik yang terhubung teraliri dalam suatu rangkaian listrik.
1. Berdasarkan terbuka atau tertutupnya ujung rangkaian, rangkaian listrik itu dapat terbagi atas dua macam, yaitu:
a. Rangkaian terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung sehingga arus
tidak dapat mengalir.
b. Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung sehingga
arus dapat mengalir.
2. Berdasarkan cabangnya, rangkaian listrik dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu:
a. seri (berurutan) b.paralel (bercabang)

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com