Kamis, 04 Desember 2014

Penetapan Performance Dengan Metode Speed Rating

0

Penetapan performance dengan metode speed rating

Tujuan
Ø   Menilai kemampuan time study analyst ( rater) dalam menetapkan performance rating operator yang diamati
Ø  Mengetahui performance rating dari tiap2 operator yang diamati kemudian membandingkan estiomasi  performance rating yang dibuat
Ø Melihat peyimpangan anrata yang telah di tetapkan dengan performance rating yang sebenarnya
Ø        Secara khusus  diharapkan dari percobaan ini adalah sebagaia media pelatihan bagi para mahasiswa afgar mampu betindak sebagai time study analyst atau sekaligus sebagai rater

Landasan teori
 Performance rating diartikan sebagai aktiitas untuk menilai atau mengevaluasi tempo kerja operator.    Kegiatan performance rating ini barangkali merupakan suatu hal yang paling sulit tetapi justru yang paling  penting dalam aktivitas pengukuran kerja yaitu untuk menormalkan kondisi kerja yang waktunya telah diukur. Metode untuk menetukan performance rating yaitu bedeux, Westinghouse system, dll diaplikasikan bedasarkan speed rating , yaitu menetapkan performance rating dengan memeprhatikan kecepatan kerja yang ditunjukan oleh operator yang diamati,alasannya adalah sederahana cepat dan mudah.

Penyesuaian waktu dengan performance rating
Maksud dan tujuan melaksanakan performance rating adalah agar waktu kerja lebih tepatnya kondisi kerja yang diamati waktunya dapat dibawa kekondisi normal. Rating adalah suatu persoalan penilai yang merupakan bagian dari aktivitas pengukuran kerja guna menetapkan waktu setandar penyelesaian kerja.
Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan ( waktu), maka biasanya dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu dengan mengalihkan waktu pengamatan rata2 ( waktu siklus atau waktu elemen kerja) dengan faktoor penyesuia ( performance kerja)


Performance rating dengan metode speed rating 
Disini rating didasarkan pada factor tnggal yaitu menurut kecepatan atau tempo kerja operator .dengan metode speed rating maka proses penetapan rating factor akan dilaksanakan dengan cara membandingkan kemapuan yang di tetapkan oleh kecepatan atau tempo kerja operator dengan konsep kemampuan normal yang di miliki oleh time study analyst( rater).

Westing house system rating
System yang di kenalkan oleh weting house company (1927). Lebih lengkap disini  rating didasarkan oleh 4 faktor yaitu kecakapan (skill), usaha (effort), kondisi kerja ( working condition
), dan keajegan (consistency).
Ø  Ketarampilan di definisikan sebagai kemampua n mengikuti cara kerja yang di tetapkan, keterampilan dibagi dalam 6 kelas yaitu super skill, excellent. Good, average, fair dan poor skill.
Ø  Usaha merupakan kesungguhan yang di tunjukkan oleh operator ketika melakukan pekerjaan. Usaha juga di bagi 6 kelas , yaitu. Excessive, excellent, good, average, fir dan poor,
Ø  Kondisi kerja  adalah kondisi fisik lingkungan kerja , seperti pencahayaan , temperatr, dan kebisingan ruangan , kondisi juga terbagi 6 kelas yaitu. Ideal, excellent, good, average, fair dan pool. Pada dasarnya kondisi kerja ideal adalah kondisi yang paling cocok untuk pekerjaan yang bersangkutan , yaitu yang memungkikan performance maksimal dari operarator.

Synthetic rating 
Synthetic rating adalah metode untuk mengevalusi tempo kerja operator yang berdasarkan nilai waktu yang di tetapkan terlebih dahulu .

Peralatan peraktikum 
Ø         Stop watch
Ø           Pinboard
Ø          Kartu bridge
Ø           Meja kerja
Ø          Lembar pengamatan

   Prosedur pelaksanaan praktikum
Ø               Bagi tugas kelompok 
Ø              Buat daftar performance rating bedasarkan waktu normal.
Ø                Pilih operator yang akan di amati.
Ø                  Percobaan dengan membagikan kartu bridge (52 lembar) ke dalam 4 kumpulan (permainan)
Ø                  Percobaan dengan pinboard perosedur sama
Ø                 Setiap operator melakukan percobaan sebanyak 5 kali

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com