Rabu, 12 November 2014

materi

0


Yang Dipelajari di Jurusan Teknik Industri

Teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.

Apa itu Jurusan teknik industri?
Jurusan teknik industri itu sebenarnya belajar mengenai banyak hal. Kita tidak hanya belajar mengenai sains, namun juga sosial. Cakupannya luas, bahkan banyak juga pelajaran jurusan lain yang kami pelajari meskipun tidak sedetail jika dipelajari di jurusan khusus. Intinya, jurusan ini mengajarkan bagaimana kita bisa membuat segala sesuatu menjadi lebih efisien, baik dari segi sistem, biaya, waktu, dll, sehingga pada akhirnya bisa memberi keuntungan lebih dan menekan biaya yang dibutuhkan. Hal yang kami pelajari di teknik industri juga adalah pola pikir dan cara kami menyelesaikan masalah (problem solving skill) dan juga kemampuan analisa. Teknik industri bukanlah mengenai teori-teori saja, tapi juga mengenai cara berpikir dan menganalisa dan memecahkan masalah. Hal ini dapat kami pelajari karena pelajaran-pelajaran di teknik industri sangat realistis dan dapat diterapkan di berbagai bidang.
Apa aja yang dipelajari di jurusan ini?
Yang dipelajari di jurusan ini sangat bervariasi dan juga sangat luas. Kami belajar banyak hal dimulai dari hal-hal teknis hingga hal-hal manajerial, sehingga kami dapat memiliki kemampuan untuk melihat sebuah persoalan dari perspektif yang lebih luas, yaitu dari beberapa sisi dan juga dapat melihat suatu persoalan secara lebih komprehensif dibandingkan dengan jurusan-jurusan lainnya. Pelajaran-pelajaran yang kami pelajari juga bervariasi, ada yang hitungan, logika, konsep, pengertian, hafalan, dan lainnya.
Apa skill yang lebih diutamakan untuk jurusan ini?
Karena jurusan teknik industri ini mencakup banyak sekali hal, maka tidak dapat disebutkan secara spesifik skill yang paling diutamakan di jurusan ini karena sebenarnya kami justru menggabungkan semua skill yang ada dalam jurusan teknik industri ini. Namun demikian, mungkin ada 1 skill yang hampir digunakan dalam semua mata kuliah teknik industri, yakni skill berpikir secara logis dan analitis untuk dapat memecahkan sebuah masalah (problem solving). Apabila kita mempunyai skill tersebut, maka semua pelajaran teknik industri tidak akan menjadi hal yang sulit.
Ok,  jadi jurusan teknik industri tidak hanya bisa dipilih oleh anak-anak IPA ya, tapi IPS juga bisa. Setelah lulus nanti, bidang pekerjaan apa saja yang potensial dari jurusan teknik industri?
Bidang pekerjaan yang potensial dari jurusan teknik industri sangatlah luas. Pekerjaan-pekerjaan potensial teknik industri bervariasi dari bidang manufaktur, manajerial, keuangan, konsultasi, entrepreneur, dan lain-lain. Alumni-alumni Teknik Industri UPH sendiri juga banyak yang bekerja di perbankan, perusahaan konsultan, perusahaan perminyakan, dan lainnya.
Apa yang menurut kalian paling berat kuliah di jurusan ini?
Sebenarnya untuk pertanyaan yang satu ini kembali ke mahasiswa masing-masing. Ada mahasiswa yang mungkin merasa pelajaran yang berbau logika membuat mereka lebih tertarik ketimbang pelajaran yang banyak hafalan dan konsepnya, dan ada juga yang sebaliknya. Kalau untuk kami, yang paling berat mata kuliah yang mewajibkan kami membuat banyak sekali laporan, paper, pengamatan dan lain sebagainya seperti Entrepreneurship dan Enterprise Resource Planning.
Jadi gimana supaya tetap enjoy selama kuliah?
Secara spesifik, karena kami berkuliah di teknik industri UPH, menurut kami hal yang paling membuat kami enjoy berada di jurusan ini adalah teman-temannya yang seru dan kompak. Keberadaan teman-teman inilah yang membuat kami semakin semangat untuk belajar karena mereka bisa membuat kami lupa sejenak akan pelajaran-pelajaran di yang terkadang sangat sulit. Selain itu, hal yang membuat kami enjoy di teknik industri UPH juga karena pelajarannya sangat realistis dan kami bisa menggunakannya hampir dalam segala bidang yang kami tekuni. Tidak hanya kami belajar mengenai teori, namun juga teori tersebut mengasah logika kami dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Industri adalah ilmu yang mempelajari tentang desain,instalasi,dan pengembangan dari suatu sistem yang terintegrasi.Maksudnya sistem terintegrasi yaitu sistem yg di dalamnya saling berhubungan seperti manusia,lingkungan,teknologi,informasi,d... lain sebagainya.Kemudian di optimasi dan di improve agar menghasilkan sistem yang lebih baik.

Jadi inti dari teknik industri adalah teknik yang mempelajari tentang sistem gitu..Atau lebih tepatnya Sosio-Technical System -->Sosio=menyangkut orang dan Technical= menyangkut Teknologi.
Berarti Sistem yang didalamnya ada faktor orang dan teknologi yang saling berhubungan/terintegrasi.
Kalau di teknik2 lain kan kita harus mempelajari satu bidang itu2 sampai dalam bgt,co:T.Kima belajarnya cuman utek2 masalah kimia doank .Akan tetapi kalau di teknik industri ,masing2 ilmu di teknik di comotin dikit2 dek.Lalu setelah kita tau dasarnya ilmu itu saatnya tugas kita untuk mengoptimasi ilmu2 tadi kedalam sebuah sistem.Lah terus kita dalemin optimasi sistemnya.

Dan ingat yahh..heheehe -Di teknik Industri kita hanya bisa jalan kalau suatu produksi sudah mencapai taraf &skala massal/industri.
Nanti disana akan diajarin bagaimana cara berfikir System,cara mengoptimalkan temen2 kita (di teknik.fisika,kimia dll) yang bekerja di pabrik,bagaimana cara membuat system yang terintegrasi,operation Research,Design Produk,Mamajemen Sistem,dll,.Bagaimana cara menyelesaikan masalah secara Holistik/Menyeluruh tidak partial2,terus dan banyak lagi..

Seorang Industrial Engineer itu memiliki peran yang penting dalam sebuah perindustrian,bayangkan saja kabarnya seorg Industrial Engineer yang handal dalam mengoptimasi biaya produksi pabrik skala besar,sanggup memotong biaya2 yang tdk diperlukan,memperbaiki alur produksi,meminimalisasi kerugian dan brang yg reject dll,Sehingga kabarnya bisa menghemat sampai Miliaran rupiah Lo.Maka jangan heran kalo para lulusan teknik industri udah kerjanya enak,gajinya juga cukup menggiurkan( gak salahkan,lawong udah dihemat sampai miliaran rupiah pasti gajinya juga lumayan)..Hmmm.

Kuliah disini terbilang cukup nyantai dibandingkn temen2 tenik lain yang kerjaanya ngerjain tugas di kampus aja..Sumpah deh gk bohong..hehee..Malah mreka lebih sering di kampus drpada di rumah.Kampus is My Life
Industri banyak dibilang adalah manajemenya IPA.Thats is Bulshitt..
Kenapa Bulshiit --> karena Industri tdk lah sesederhana itu.Industri is more compex ,more beautiful.
Industri adalah Intinya cuman belajar What is SYSTEM ? tapi kita juga blajar tentang manajemen,ekonomi,mat,fis,kimia,ergonomi dll..
Kebanyakan lulusan Teknik Industri sekarang jadi manajer2 di Perusahaan terkenal baik di luar maupun di dalam negeri...Meskipun kelak saya ingin Berwirausaha - Entrepreneur..haha
Banyak lah keuntungan masuk disini peluang Hidupmu sangat besar..gak akan nyesel deh saya Jamin..hahha


  • Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.

Kenapa Harus Teknik Industri?
Teknik Industri itu Efisien, dan banyak bidang digeluti. Mulai dari Mesin, Desain, Manajemen, Program Komputer, Ekonomi, Akuntansi, Fisiologi, Statistika, sampai Ergonomi. Semua itu muncul di jurusan Teknik Industri.
Apa sih Teknik Industri itu?
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.
  • Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
  • Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
  • Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data
Oh gitu! Belajarnya apa aja sih?
Di Teknik Industri, khususnya di Tingkat Pertama, kita belajar Mata Kuliah yang di SMA sendiri sudah diajarkan. Seperti : Matematika Dasar, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, Pancasila, tambahannya berupa Pengantar Teknik Industri, Konsep Teknologi, Gambar Teknik, dan Pengantar Ilmu Ekonomi. Tergantung Institut atau Universitas nanti kalian aja kalo soal Mata Kuliah mah. Tapi hampir sebagian besar sama kok kayak yang saya sebutkan. Belajarnya juga menurut saya Susah-Susah gampang kok. Kalo kalian udah menguasai pelajaran waktu SMA, yakin deh bisa. Coba buka-buka lagi buku-nya. Asal kita-nya Rajin, yakin Bisa deh! :)
Wah.. Kayaknya Asyik! Nanti Kerjanya Gimana Tuh?
Seorang alumni Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa diantaranya adalah:
  • Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
    • Lulusan TI sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll.
  • Bidang sistem informasi
    • Posisi yang biasanya diduduki lulusan TI misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software house. Perusahaan yang membutuhkan lulusan TI misalnya: SAP Indonesia, Oracle Telekomsel, Pertamina, P&G, dll.
  • Bidang pemasaran
    • Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan TI misalnya market research, technical sales, dll. Misalnya di perusahaan P&G, Unilever, Nestle, Astra, dll.
  • Bidang logistik
    • Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan TI seperti di P&G, PT Semen Gresik, dll.
  • Bidang manajemen sumber daya manusia
    • Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll.
  • Bidang keuangan (bank dan asuransi)
    • Misalnya BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, dsb.
  • Bidang konsultasi manajemen
    • Misalnya Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dsb.

Jurusan Teknik Industri
Pada hakekatnya segala persoalan yang bisa dipandang sebagai suatu sistem yang integral akan dapat diselesaikan dengan pisau analisa Teknik Industri
Pendidikan Sarjana Jurusan Teknik Industri bertujuan membentuk sarjana teknik yang:
  • Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang tinggi dalam hal perencanaan, pengorganisasian dan pengoperasian sistem industri secara luas dan kompleks, yang melibatkan manusia, material, mesin dan peralatan, informasi & energi secara integral.
  • Memiliki kemampuan untuk meningkatkan efektivitas dan effisiensi suatu sistem produksi di industri dengan memanfaatkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu sosial (ekonomi khususnya), dan ilmu keteknikan lainnya secara bersama-sama guna menganalisa, memperkirakan, serta mengevaluasi hasil yang dicapai oleh sistem produksi tersebut secara optimal. 
  • Memiliki cara berpikir khas yang menekankan pada upaya pencapaian hasil proses produksi yang optimal dan pengelolaan faktor-faktor produksi yang didukung oleh pertimbangan kelayakan teknis dan kelayakan ekonomis.
  • Dalam konteks disiplin Teknik Industri, maka yang dimaksud dengan industri akan meliputi semua sistem organisasi usaha baik yang bergerak di sektor produksi barang (manufacturing) maupun jasa (service).

Program Pendidikan
Program pendidikan sarjana terdiri dari dua tahap:
  1. Tahap Persiapan
    Diarahkan untuk membentuk landasan yang kuat dengan memberikan pendidikan dasar ilmu keteknikan yang bertumpu pada matematika dan fisika serta wawasan global mengenai Jurusan Teknik Industri.
  2. Tahap Sarjana
    Beban mata kuliah yang sudah menjurus dan memberi identifikasi konkrit akan disiplin Teknik Industri, antara lain : Analisa Numerik, Penggerak Mula, Industri Kimia, Proses Manufacturing, Akuntansi Biaya, Statistik Industri, Penelitian Operasional, Perencanaan Fasilitas, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Analisa Keputusan, Pengendalian Kualitas Statistik, Manajemen Proyek, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Simulasi Sistem Industri.

Di dalam kurikulum yang dirancang, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan latihan dalam bentuk kuliah, asistensi, praktikum dan kerja nyata dalam industri.
Sebagai akhir dari proses pendidikan, mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas akhir yang pada prinsipnya adalah pemecahan permasalahan industri secara nyata. Tugas akhir tersebut bersifat komprehensif, ditulis sesuai dengan norma-norma ilmiah dan dipertanggung-jawabkan dalam forum seminar dan ujian tugas akhir.
Di dalam kurikulum yang dirancang, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan latihan dalam bentuk kuliah, asistensi, praktikum dan kerja nyata dalam industri.
Sebagai akhir dari proses pendidikan, mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas akhir yang pada prinsipnya adalah pemecahan permasalahan industri secara nyata. Tugas akhir tersebut bersifat komprehensif, ditulis sesuai dengan norma-norma ilmiah dan dipertanggung-jawabkan dalam forum seminar dan ujian tugas akhir.

KOMPAS.com — Tidak dimungkiri, sampai saat ini masyarakat masih belum terlalu memahami fungsi dari keberadaan teknik industri. Jika diadakan survei mengenai "apa yang akan dikerjakan oleh sarjana dari jurusan Teknik Industri, kemungkinan besar kita tidak akan mendapatkan deskripsi secara lengkap atau pandangan yang diberikan kurang tepat atau tidak sesuai.

Ya, anggapan bahwa teknik industri merupakan bidang yang "ambigu" dapat ditanggapi secara positif, yaitu melalui elaborasi lebih baik tentang teknik industri.

Industrial Engineering atau teknik industri adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang termuda. Berbeda dengan displin ilmu teknik lainnya, seperti Civil Engineering, Electrical Engineering, atau Mechanical Engineering, yang sudah dikembangkan dan dipelajari untuk periode waktu yang sangat lama, aktivitas dari teknik industri seringkali dijelaskan secara keliru, walaupun saat ini sudah jauh lebih baik.

Mungkin sedikit mengejutkan jika kita mendengar penjelasan bahwa Teknik Industri:
• adalah "efficiency experts"
• berorientasi pada sistem yang terintegrasi
• melakukan banyak aktifitas optimalisasi
• dapat bekerja dimana saja selama disitu terdapat sistem
• sebagai perantara antara engineers dan management.
• lebih mudah untuk bergerak ke upper management

Klaim di atas memang benar adanya, walaupun gambarannya terlihat tidak terlalu kompleks atau "engineering-like".

Selain itu, Sarjana Teknik Industri juga merupakan sarjana teknik yang berorientasi pada manusia (people oriented). Sarjana Teknik Industri diberi pengalaman belajar dan pelatihan sedemikian rupa sehingga menjadi sarjana yang memiliki pilihan karier yang lebih menarik dan beragam.

Berbeda dengan disiplin ilmu teknik pada umumnya yang dikembangkan berdasarkan ilmu fisika, maka disiplin ilmu teknik industri lebih banyak didasarkan pada ilmu matematika. Oleh karena itu, sarjana teknik industri memiliki dasar yang kuat dalam bidang "queen of science" atau istilah umumnya; matematika. Karena, kebanyakan sistem merupakan hasil konstruksi dari sejumlah besar atribut yang kompleks.

Namun, tidak perlu khawatir. Permasalahan di bidang Industrial Engineering tidak muncul dengan sangat kompleks, namun lebih mengarah ke challenges atau tantangan-tantangan yang menarik.

Dinamika tuntutan kebutuhan

Saat ini, salah satu perguruan tinggi yang memiliki program studi ini adalah Binus University yang dibentuk pada 1996. Kini, setelah 15 tahun berlalu, teknik industri Binus University secara bertahap mulai tumbuh dan berkembang mengikuti dinamika tuntutan kebutuhan industri, baik nasional maupun global.

Lalu, apa yang membedakan Teknik Industri Binus University dengan jurusan teknik industri di universitas lain di Indonesia? Yang membedakan adalah Teknik Industri Binus University sangat fokus pada sistem, seperti dilihat dari 3 bidang peminatan yang ditawarkan, yaitu: Supply Chain, Manufacturing Systems, dan Service Systems Engineering. Artinya, lulusan Teknik Industri Binus University didesain untuk terserap secara lebih baik di berbagai bidang industri.

Hal ini juga terbukti, melalui tingkat penyerapan dunia kerja yang melebihi 60 persen terhadap lulusan Teknik Industri Binus University pada saat wisuda, dengan gaji di atas rata-rata fresh graduates lainnya. Alumni Teknik Industri Binus University bekerja di berbagai macam industri, mulai dari manufacturing sampai industrial service.

Pada industri manufaktur, sebagian besar lulusan bekerja di AHM, Orang Tua, Honda, Daihatsu, Yamaha, Maersk, Cakratunggal Steel, Suzuki, Sosro, United Tractors,Panarub Industry, Sharp Electronic, Sinarmas Pulp & Paper,dan banyak perusahaan lainnya. Sementara pada industrial service, sebagian lulusan Teknik Industri Binus University bekerja di Citibank, Price Waterhouse Coopers, Accenture, Altus Consulting, BCA, BRI, Panin Bank, Commonwealth, Garuda Food, Kawan Lama Group, UOB, HM Sampoerna, Bank Mandiri, RPX Logistics, Pharos, dan banyak perusahaan lainnya.

Selain mengutamakan kualitas akademik, program Teknik Industri juga terus mendorong para mahasiswanya untuk berprestasi dalam kancah nasional maupun internasional. Baru-baru ini kelompok mahasiswa Teknik Industri menjadi satu-satunya wakil dari Perguruan Tinggi di Indonesia yang lolos ke Fresh International Competition 2013.

Selain itu, para mahasiswa Teknik Industri juga aktif dalam beberapa kompetisi lainnya seperti Challenge on Product Design and Ergonomic (CHRONICS), National Statistics Competition for Engineering Student (NSCE), Gemastik, Mechanical Fair, Industrial Engineering Competition (IECOM) dan Program Kreativitas Mahasiswa – Artikel Ilmiah (PKM-AI).

Kini, sebagai bagian dari masyarakat global, jurusan Teknik Industri Binus University sadar akan penambahan pengetahuan untuk para mahasiswa dan dosen-dosennya, melalui organisasi IIE sebagai wadah asosiasi professional dari Teknik Industri. Usaha pengenalan dan pengalaman berorganisasi bertaraf internasional dilakukan melalui partisipasi dalam webinar (seminar melalui internet), serta video conference dengan IIE Chapter di universitas di luar negeri. Lebih jauh lagi, mahasiswa memiliki kesempatan mengikuti summer course yang dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi luar negeri, salah satunya adalah INHA University.


Pada sekitar tahun 1963-1964 Bagian Teknik Mesin telah mulai menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualifikasi pengetahuan manajemen produksi/teknik produksi. Bidang Teknik Produksi semakin berkembang dengan bertambahnya jenis mata kuliah. Mata kuliah seperti : Teknik Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin Perkakas, Pengujian Tak Merusak, Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja cukup memperkaya pengetahuan mahasiswa Teknik Produksi.?Pada tahun 1966 – 1967, perkuliahan di Teknik Produksi semakin berkembang. Mata kuliah yang berbasis teknik industri mulai banyak diperkenalkan. Sistem man-machine-material tidak lagi hanya didasarkan pada lingkup wawasan manufaktur saja, tetapi pada lingkup yang lebih luas yaitu perusahaan dan lingkungan. Dalam pada itu, di Departemen ini mulai diajarkan mata kuliah : Manajemen Personalia, Administrasi Perusahaan, Statistik Industri, Perancangan Tata Letak Pabrik, Studi Kelayakan, Penyelidikan Operasional, Pengendalian Persediaan Kualitas Statistik dan Programa Linier. Sehingga pada tahun 1967, nama Teknik Produksi secara resmi berubah menjadi Teknik Industri dan masih tetap bernaung di bawah Bagian Teknik Mesin ITB

Apa itu teknik industri ?

Terdapat banyak sekali perdebatan dikalangan institusi pendidikan teknik industri tentang apa itu teknik industri, yang sebenarnya timbul akibat dari keluwesan dari penjabaran keilmuan teknik industri yang sebenarnya merupakan kekuatan dari keilmuan teknik industri. Blog ini mencoba untuk menjelaskan tentang penterjemahan konsep teknik industri di universitas indonesiayang menjadi dasar pengembangan kurikulum di Teknik Industri Universitas Indonesia. Konsep ini dapat secara lengkap anda akses pula di www.ie.ui.ac.id (website resmi Departemen Teknik Industri UI)
Teknik industri merupakan pencabangan keilmuan teknik yang berasal dari Amerika Utara. Itulah sebabnya di negara-negara eropa atau persemakmuran (commonwealth) anda tidak akan menemukan teknik industri, tetapi lebih spesifik lagi menjadi teknik manufaktur (manufacturing engineering) atau teknik manajemen (engineering management). Secara historis, teknik industri merupakan pencabangan dari keilmuan teknik mesin yang pada awalnya berfokus kepada bagaimana mengelola tidak hanya mesin-mesin manufaktur tetapi secara lebih makro: sebuah sistem manufaktur sebagai sebuah sistem terintegrasi. Mengingat pada saat itu memang dibutuhkan seorang ahli yang tidak hanya mengerti konsep dasar permesinan tetapi juga sanggup mengelola aliran produsi, penjadwalan, biaya dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah sistem manufaktur.
Secara definisi keilmuan teknik industri adalah
Industrial Engineering concerned with the design, improvement and installation of integrated systems of people, materials, equipment and energy …
… It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical and social sciences together with the principles and methods of engineering ..
.. to specify, predict and evaluate the results to be obtained from such a system
Definisi ini diambil dari asosiasi profesi teknik industri dunia Institute of Industrial Engineering (IIE) – www.iienet.org
Definisi ini saya bagi menjadi tiga bagian utama untuk memudahkan penjelasannya:
Bagian 1: Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi …
Bagian ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.
Kita mulai dari sistem terintegrasi.  Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi. Ini berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik berupa barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini karena hampir semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.
Terintegrasi menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi dari ke-4 unsur tersebut bermuara kepada sebuah perilaku sistem yang lebih dari hanya penggabungan sederhana ke-4 unsur tersebut. Seorang manusia adalah sebuah sistem terintegrasi yang menjadi manusia karena semua sub-sistemnya berinteraksi sedemikian rupa. tetapi jika dimasa yang akan datang kita bisa mendesain tubuh manusia dari komponennya kemudian menyatukannya apakah akan menjadi manusia?
Variasi yang terjadi dalam pendidikan teknik industri didunia biasanya bersumber dari pendefinisan sub-sistem dalam sebuah sistem (bisa lebih banyak dari 4 sub-sistem) serta perbedaan penekanan terhadap sub-sistem mana yang diperdalam pemahamannya. Tetapi semuanya pasti memiliki minimal 4 sub-sistem ini sebagai dasar. Untuk melihat perbedaan ini silahkan berkunjung ke www.ie.ui.ac.id (dibagian IE @ UI) untuk melihat bagai TIUI membagi sistem industri kemudian menterjemahkannya kedalam kurikulum yang bernuasa “back to basic“.
Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem yang paling klasik yang dirancang adalah sebuah sistem produksi manufaktur, baik hanya sebuah 1 line produksi atau lengkap 1 buah pabrik. Tetapi pada kenyataannya, sistem disini dapat berupa pula sebuah sistem solusi integratif (integrated solution systems), yaitu rancangan solusi yang “khas TI”: rancangan yang multi-perspective, multi-disiplin, multi-approach dan multi-dimensi. Solusi yang multi inilah yang menjadi kekuatan TI. Disinilah letak kemampuan integratif, yang membuat banyak lulusan teknik industri bekerja pada bidang konsultasi.
Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kepekaan mengidentifikasikan masalah, kemampuan analisa dengan berbasis data menggunakan ilmu statistik, berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi membutuhkan ilmu manajemen proyek, walaupun manajemen proyek untuk teknik industri tentu berbeda dengan teknik sipil.
Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh kedepan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Dalam 7 kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal sebagai mulailah dari hasil akhir yang diinginkan (Begin With the End in Mind). Penterjemahan konsep ini contohnya adalah design for maintenance, design for manufacture, design for six sigma dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatannya bahkan pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.
Bagian 2: .. untuk ini dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-imu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa ..
Bagian ini menunjukkan kebutuhan keilmuan dasar untuk mendukung peran seorang teknik industri dan penegasan bahwa teknik industri walaupun erat dengan ilmu sosial masih merupakak bidang teknik. Itulah sebabnya dalam kurikulum teknik industri tahun pertama sarat dengan kuliah-kuliah dasar keteknikan seperti kalkulus, aljabar linear, fisika, kimia dan sebagainya, walaupun muatannya tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dari teknik industri.
Prinsip dan metodologi teknik/rekayasa adalah penekanan pada aspek desain, prototyping dan membangun sistem (develop=engineer) yang merupakan ciri khas bidang ilmu teknik. Jika ahli teknik lain membangun sistem nyata (tangible) seperti jembatan, bangunan, mesin dsb, maka ahli teknik industri memiliki tugas yang lebih berat, yaitu membangun yang nyata (pabrik atau proses produksi) tetapi pada saat yang sama membangun yang tidak nyata (intangible) seperti sistem penilaian kinerja, sistem pengembangan SDMnya, perhitungan activity based costingnya, jadwal pemeliharaanya, dsb. Jadi kerjaannya malah lebih berat.
Bagian 3: .. untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi.
Bagian 3 merupakan sebuah konsekuensi yang logis dari penterjemahan bagian 1 dari definisi teknik industri, yaitu 3 peran utama teknik industri tentunya akan menciptakan sebuah sistem baru atau sistem perbaikan dengan kinerja yang lebih baik. Ini berarti perbaikan atau perancangan harus berorientasi kepada fakta dan data.
Ada 3 permasalahan dalam kinerja, yaitu bagaimana menspesifikasikan kinerja, memprediksi kinerja yang telah dispesifikasikan dan bagaimana mengevaluasinya.
Menspesifikasikan: Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah perancangan atau peningkatan sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki perbedaan persepsi terhadap arti kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan kinerja baik dari sebuah sistem adalah penghematan biaya, seorang marketing mengatakan kinerja baik berarti memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang manajer produksi mengatakan kinerja baik adalah kesesuaian dengan standard produk. Semua kinerja ini tidak ada yang salah, tetapi semua kinerja ini bisa saling bertentangan dan berakibat sistem tidak akan kemana-mana, sehingga perlu diselaraskan.
Menspesifikasikan, juga berarti seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara mendapatkan indikator, merancang cara mencari data, menentukan alat yang digunakan untuk mengukurnya, frekuensi pengukuran dsb.
Memprediksi: setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau meningkatkan sistem kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana sistem tadi berfungsi nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang menjadi patokan anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya, bukan berdasarkan feeling atau malah tidak memiliki dasar sama sekali (hanya karena pengin aja)

Mengevaluasi: tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan diinstalasi, maka kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja yang telah dirancang pada saat awal. Jika kinerja telah dispesifikasikan dengan baik pada saat awal, maka pada langkah ini dijalankan pengevaluasian kinerja. Tentunya hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik dalam perbaikan berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com